Kelompok Formal dan Kelompok Informal

1.1.         Kelompok Formal
Kelompok formal ada dalam setiap organisasi. Kelompok formal (formal group) adalah suatu sub unit organisasi yang resmi yang didirikan dengan anggaran dasar organisasi atau dengan surat keputusan manajer. Contoh kelompok formal: kelompok kerja, panitia, departemen kecil, dan tim proyek. Tujuan kelompok formal: peraturan-peraturan, keanggotaan, pemilihan pemimpin biasanya ditentukan oleh organisasi dalam ketentuan-ketentuan atau perintah organisasi ini.
Kelompok formal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok komando (command group) dan kelompok tugas (task group). Di perguruan tinggi misalnya, biro-biro, fakultas-fakultas dan unit-unit lainnya yang ada di lingkungan suatu perguruan tinggi atau departemen yang ada dalam perusahaan.
Anggota kelompok tugas biasanya berasal dari berbagai unit dalam organisasi yang disesuaikan dengan kebutuhan akan keterampilan dan keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan tugas atau proyek tersebut. Panitia penerimaan mahasiswa baru, panitia ujian semester, panitia wisuda, dan lain-lain yang dilakukan oleh perguruan tinggi atau satuan tugas yang dibentuk oleh manajer perusahaan untuk mengendalikan/menurunkan biaya operasional sebesar 10% misalnya contoh dari kelompok tugas.

1.2.    Kelompok Informal
        Kelompok informal (informal group) juga dapat ditemukan dalam setiap organisasi. Kelompok-kelompok ini berkembang menyimpang dari rancangan organisasi yang ditetapkan secara resmi dan kelompok informal hidup sebagai subkultur yang relatif berkuasa atau dominan dalam organisasi. Ada kelompok informal yang terdiri dari para manajer disamping kelompok-kelompok informal yang terdiri dari para pekerja non-pengawas.
            Kelompok informal dibedakan menjadi dua yaitu kelompok persahabatan dan kelompok kepentingan. Kelompok persahabatan terbentuk karena adanya kesamaan-kesamaan tentang suatu hal, seperti kesamaan hobi, status perkawinan, jenis kelamin, latar belakang, pandangan politik dan lain sebagainya.
            Kelompok kepentingan, yaitu kelompok yang berafiliasi untuk mencapai sasaran yang sama. Sasaran jenis kelompok ini tidak berkaitan dengan tujuan organisasi tetapi semata-mata untuk mencapai kepentingan kelompok itu sendiri.
            Kelompok-kelompok informal memenuhi bermacam-macam kebutuhan para pekerja. Keanggotaan dalam kelompok informal memberikan kesempatan untuk memuaskan kebutuhan–kebutuhan sosial, seperti: berkawan, kasih-sayang serta pembinaan atau pendidikan.
            Fungsi khusus kelompok informal yang penting adalah pengaturan perilaku sosial dan kerja. Meskipun beberapa norma aktivitas sosial diciptakan oleh organisasi dan oleh kebudayaan luar, namun terdapat kebutuhan untuk mengoperasikan norma-norma tersebut dalam situasi kerja.
            Pentingnya kelompok-kelompok informal sebagai sumber pengaruh atas perilaku dan  pelaksanaan kerja pekerja telah dipertunjukan dalam studi Hawthorne tahun 1930-an. Salah satu diantara studi tersebut  (Bank Wiring Room), sekelompok laki-laki yang memasang kabel dan menyorder panel telepon diteliti dalam kurun waktu beberapa bulan.

Sumber: hanifsky
sum

7 komentar:

Copyright © 2012 Riwayat Belajar.